Senin, 15 November 2010

Antara mencintai dan dicintai?

Kali ini saya akan posting yang agak serius dikit, saya juga bingung dapet ide ini dari mana. Yang pasti bukan minta ide sama dukun.
Antara mencintai dan di cintai...
Pasti kita semua khususnya para kawula muda udah sering denger kata itu. Bahkan mengalaminya sendiri.
Dan saya pribadi juga sudah sering melontarkan pertanyaan – pertanyaan seperti ini pilih mana antara mencintai dan di cintai?. Kebanyakan mereka akan menjawab dua – duanya saya pilih, tetapi jika salah satu? Di sini mereka masih bingung. Dan saya juga paham karena ini adalah pertanyaan yang memang cukup sulit di jawab dengan kejujuran dan hati nurani.
Tetapi jika pertanyaan itu jatuh kepada saya, saya akan dengan mantap memilih untuk mencintai seseorang dari pada dicintai seseorang.
Kenapa begitu? Saya mempunyai alasan, ketika kita mencintai seseorang itu berarti kita di umpamakan bertindak sebagai lakon atau pemeran utama. Berarti di situ kita benar – benar harus bisa berperan mengatur perasaan sendiri. Apalagi kalau kita di hadapkan mencintai seseorang yang belum tentu bisa mencintai kita, bisa di bilang cinta kita bertepuk sebelah tangan, tapi disinilah tantangan yang sebenarnya. Jadi menurut saya mencintai itu lebih banyak berkorbannya, terutama korban perasaan.
Sedangkan dicintai, berarti kita hanya berperan sebagai wayang yang di mainkan oleh seorang dalang. Kita hanya bisa menerima hasil action perilaku yang di perankan itu. Di sini kita tidak perlu berkorban dari segala hal, entah itu korban perasaan, kepercayaan atau lainnya. Dan dicintai itu bisa di bilang kita berperan sebagai ratu atau raja karena si pelaku yang mencintai kita rela melakukan apa saja demi kita yang dicintainya. Hanya bagaimana anda membalas perilaku orang yang mencintai kita, apakah anda akan membalasnya dengan sungguh – sungguh, atau hanya akan mempermainkannya.

Bagaimana dengan pilihan anda?
Semua terserah anda...
Silahkan kirimkan jawaban anda ke wc umum sebelah pasar.
Maksud saya silahkan simpan jawaban dalam dengkul, maaf maksud saya hati. Siapa tahu anda akan di tanyai malaikat pertanyaan seperti ini di alam kubur.

Hohohho...
Ternyata saya sedikit bisa berbicara tentang cinta, walau saya tidak tahu tentang cinta. Sampai detik ini saya pun masi bingung dapet ide itu kata – kata dari mana? Tapi semoga alasan saya tadi bisa di terim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar